atreskrim Polres Tulungagung, mengamankan pelaku penipuan calon PMI Hingga Miliaran rupiah dan Istri Jadi DPO

 




TULUNGAGUNG -  Pria berinisial IE (38) warga Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung ditetapkan sebagai  tersangka dalam kasus penipuan pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).            


"Prosesnya sudah pelimpahan tahap kedua,” ujar Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra, Sik, Mh, Msi   melalui Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Anshori, Sabtu (12/11/2022).  


Dikatakannya, kasus ini ketika anggota  Satreskrim Polres Tulungagung mendapat laporan tentang adanya dugaan penipuan uang pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia GT dan JH dan kawan - kawannya dengan nilai kerugian yang ditafsir sampai 1 Miliar lebih.          


"Nilai kerugian ditafsir hingga 1 Miliar lebih," ujarnya.        


Kasihumas Iptu Anshori menjelaskan, modus yang digunakan pelaku yakni dengan mengaku mempunyai PT. Abadi Mandiri Internasional (AMI) yang bisa memberangkatkan PMI ke luar negeri dengan tujuan negara Amerika.


Pelaku  menjanjikan bisa memperkerjakan calon PMI di pabrik minuman Coca - Cola.         Namun setelah para korban mendaftar dengan persyaratan yang sudah ditentukan dan memberikan uang via SY (istri pelaku) tidak jadi diberangkatkan.          


"Setelah ditunggu - tunggu sesuai jadwal yang dijanjikan, para CPMI tak jadi diberangkatkan," terangnya.                     


Selanjutnya, setelah dilakukan serangkaian penyelidikan bahwa PT.AMI milik pelaku tersebut fiktif alias tidak ada.              


"Kemudian petugas Unit Pidsus Satreskrim Polres Tulungagung mengamankan pelaku untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," tambahnya.      


Lebih lanjut Anshori  menjelaskan dalam kasus ini, Satreskrim Polres Tulungagung  juga menetapkan SY sebagai buron atau Daftar Pencarian Orang (DPO).       


"SY yang juga istri pelaku  juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini juga ditetapkan sebagai DPO karena sudah dua kali mangkir dari panggilan polisi sebagai tersangka," pungkasnya.


Atas perbuatannya, tersangka  bakal dijerat  dengan pasal 81 junto pasal 69 Undang Undang nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan atau pasal 378 atau pasal 372 KUHP junto pasal 65 ayat (1) KUHP.(Ans71 Restu))